Kamis, 29 Maret 2012

9 Kunci logo yang Efektif

Logo yang tepat, dengan karakteristik yang tepat, akan meningkatkan visibilitas Anda, kredibilitas dan memorablity – yang berarti bisnis yang lebih untuk Anda!

Karakteristik ini termasuk:
Konsistensi dalam penggunaan logo, tagline, bahan.Pengulangan elemen yang sama, yang digunakan dalam cara yang sama atau mirip, membantu orang untuk mengingat siapa Anda dan apa yang Anda lakukan.
Diingat, sehingga logo Anda berada pada garis depan pikiran klien potensial Anda. Dengan cara itu, mereka akan berpikir dari Anda waktu berikutnya mereka memiliki kebutuhan.
Kebermaknaan, sehingga logo Anda dapat menyebarluaskan pesan tentang karakteristik yang membedakan bisnis Anda.
Keunikan, yang membantu Anda berdiri keluar dari keramaian.Misalnya, jika semua orang dalam industri Anda menggunakan simbol tertentu (misalnya, agen-agen perjalanan sering menggunakan bola dalam logo mereka), cobalah untuk menggunakan sesuatu yang lain – seperti itu, logo Anda tidak hanya terlihat seperti orang lain.
Profesionalisme, dalam kualitas grafis, pencetakan dan kertas yang dicetak materi Anda.
Ketiadaan Waktu di logo Anda akan memastikan bahwa Anda tidak harus mendesain ulang logo Anda hanya dalam beberapa tahun dan bahwa investasi Anda dan ekuitas dalam desain Anda akan abadi.
Diferensiasi antara warna dalam logo Anda – dan tidak hanya dalam hal warna, namun dalam hal nilai juga, sehingga diterjemahkan dengan baik baik kepada orang kulit hitam dan putih atau abu-abu dan colorblind dapat melihatnya.
Kesatuan antara unsur-unsur yang berbeda dalam logo. Logo harus sesuai bersama sebagai satu kesatuan, dan bukan hanya muncul sebagai tumpukan elemen ditempelkan bersama-sama.
Skalabilitas, sehingga logo Anda terlihat sama baik pada kedua kartu nama dan tanda untuk bisnis Anda (atau sebuah billboard!), Dan di setiap ukuran di antaranya. Nama bisnis Anda seharusnya dapat dibaca pada ukuran logo yang berbeda – pastikan bahwa desainer anda memilih font yang mudah dibaca.
Memiliki sebuah logo yang dirancang secara profesional benar-benar dapat memberikan bisnis Anda jumpstart dan membantu bisnis Anda mendapatkan perhatian – dan klien – Anda butuhkan untuk berhasil.
Erin Ferree, Pendiri dan Lead Designer desain elf, adalah identitas merek dan ahli desain grafis. Dia telah membantu usaha kecil tumbuh dengan logo huruf tebal, bersih dan efektif, materi pemasaran dan desain website untuk lebih dari satu dekade. Erin bekerja sama dalam kemitraan dengan klien-nya untuk membuat desain yang terlihat, kredibel dan mengesankan – dan yang menceritakan kisah-kisah yang unik bisnis mereka dengan cara yang jelas dan konsisten

25 Contoh Desain Logo Perusahaan yang Kreatif dan Unik

Setiap perusahaan memiliki logo yang dirancang dengan baik dan kreatif, sebuah logo perusahaan yang menjadi merek tersendiri dan persaingan antar perusahaan. Banyak logo-logo merek perusahaan yang di desain secara kreatif, unik dan juga menjadi ciri khas tersendiri.

Banyak logo logo keren dan unik yang dirancang, seperti logo toilet lucu dan logo unik aneh lainnya. Seperti juga pada beberapa konsep contoh desain logo merek perusahaan dari berbagai perusahaan di dunia berikut yang cukup kreatif, unik, punya ciri khas tersendiri dan mudah diingat.
1. SoundDog Logo
Desain logo Kreatif menggambarkan nama perusahaan.
Logo SoundDog
2. Go Music Logo
Logo Elegant berbentuk gitar yang menggunakan “G” dan “O”.
Logo Go Music
3. Eco Cafe Logo
Logo sederhana dirancang oleh Bojan Stefanovic untuk Eco Café.
Logo Eco Cafe
4. Full Time Logo
Logo Kreatif dirancang untuk kerja “Full Time“.
Logo Full Time
5. CRD Bicycle Group Logo
Futuristik desain Logo berdasarkan inisial nama perusahaan.
Logo CRD Bicycle Group
6. Saporo Sushi Logo
Logo Keren dan unik dirancang oleh Martin Gallardo untuk restoran sushi Saporo
Logo Saporo Sushi
7. Seven Logo
Desain logo Brilliant mencakup angka 7 dalam logo yang sebenarnya.
Logo Seven
8. Typeface Logo
Tipografi Kreatif berbasis logo dirancang oleh Muamer Adilovic.
Logo Typeface
9. Play Logo
Logo Romantis dirancang dari hati oleh Radomir Tinkov.
Logo Play
10. Z Films Logo
Logo kenangan yang dirancang oleh Dalius Stuoka untuk film Z.
Logo Z Films
11. Infinity Crime Logo
Clever logo dirancang oleh Alek Chmura untuk Infinity Crime Studio.
Logo Infinity Crime Studio
12. Electrical Logo
Logo Modern dirancang oleh Alexander Lloyd untuk Burnett Electrical.
Logo Burnett Electrical
13. Cats Logo
Logo Stylish oleh Alescar Ortiz dirancang untuk toko sepatu wanita “Cats Woman’s Shoes”.
Logo Cats
14. Wine Searcher Logo
Logo Unik dirancang oleh Gareth Hardy menggunakan kontur botol anggur untuk melihat sepasang kacamata.
Logo Wine Searcher
15. Shift Logo
Logo Kreatif dirancang oleh perusahaan desain web Shift Kreatif.
Logo Shift
16. Sleep Records Logo
Clever logo dirancang oleh Nima Jazireh untuk “catatan tidur” Sleep Records.
Logo Sleep Records
17. Wine Kingdom Logo
Logo Brilliant dan kreatif dirancang oleh Alen Pavlovi untuk Wine Kingdom.
Logo Wine Kingdom
18. Fish Logo
Logo Kreatif berbentuk ikan yang dirancang oleh Peter Vasvari
Logo Fish
19. Love Clip Logo
Logo Indah dirancang untuk digunakan dalam industri kantor stasioner.
Logo Love Clip
20. Illusion Logo
Logo Keren dan Kretif dirancang oleh Anthony Lane memainkan trik di mata Anda.
Logo Illusion
21. Yoga Australia Logo
Logo Kreatif oleh Roy Smith fitur peta tersembunyi di Australia
Logo Yoga Australia
22. White Pony Logo
Excellent contoh desain logo literal oleh Mike Erickson.
Logo White Pony
23. Verify Logo
Logo sempurna yang merefleksikan sifat keamanan bisnis terkait.
Logo Verify
24. Antarctica Logo
Logo Unik terinspirasi Cute penguin dirancang oleh Alberto William.
Logo Antarctica
25. The Little Big Company Logo
Konsep Logo The Little Big Company dirancang oleh Nido
Logo The Little Big Company
Beberapa desain logo merek perusahaan yang unik dan kreatif, yang menandakan ciri khas dari perusahaan dalam 25 contoh desain logo perusahaan yang kreatif dan unik.
Sumber : toxel.com, thelogomix.com

TIPS - TIPS MENGAMBIL GAMBAR FOTO YANG BAIK DAN BENAR

Komposisi dalam bidang seni apapun adalah ibarat selera akan makanan, semua kembali ke preferensi masing-masing. Namun begitu, ada beberapa panduan tertentu yang tak lekang waktu dan ikut di amini oleh mayoritas pelaku.
Duapuluh tips singkat komposisi untuk fotografi berikut disarikan dari beragam sumber tulisan serta buku fotografi dan semoga pembaca bisa menambah atau menguranginya dengan mengisi komentar di akhir tulisan. Isinya bukan aturan tapi panduan, karena sekali lagi komposisi adalah masalah selera.
  • Tarik perhatian ke arah subyek utama dalam foto. Manfaatkan warna, bentuk, cahaya ataugaris supaya fototampak kuat dan menyedot perhatian
    2918681424_4ebd1a42dc_m
  • Sederhana, makin sederhana susunan foto anda makin kuat kesan yang ditimbulkan853806749_b775c85369
  • Kurangi elemen yang tidak seirama. Jika menurut anda ada elemen tertentu yang merusak irama dan keharmonisan foto, singkirkan – tutupi – atau pindahkan sudut pemotretan supaya elemen tersebut hilang
    istock_000009494535small
  • Penuhi seluruh isi frame dengan obyek utama. Kadang foto yang kuat kesannya adalah foto yang tanpa background sama sekali
    istock_000010211189xsmall
  • Jangan biarkan ruang kosong mendominasi foto
    3909629229_bce2a169b5_m
  • Cek daerah disekitar garis frame, jangan biarkan ada tangan, kaki atau bagian penting obyek terpotong tanpa alasan kuat
  • Maksimalkan penggunaan point of view (titik pandang) yang menarik, jangan melulu memotret dari depansubyek
    istock_000003706484xsmall
  • Jangan lupa rule of third. Tarik garis imajiner yang membagi foto menjadi 9 bagian sama besar. Tempatkan obyek utama di persimpangan garis-garisnya
    2958127042_a5f79e9b29_o
  • Saat memotret orang, usahakan selalu agar mata berada diatas garis tengah foto
    istock_000003558969xsmall
  • Bagian paling terang dalam foto adalah bagian yang paling menyedot perhatian mata. Taruh obyek utama disana
    Sandcastle on Morro Strand State Beach, with Morro Rock visible in background, after sunset 24 Aug 2009
  • Background lah yang memperkuat kesan. Jadi jangan biarkan background mematikan obyek utama.
    2985066755_a23e402f28_m
  • Memotret secara horisontal memperkuat kesan lebar dan secara vertikal memperkuat kesan tinggi
  • Tajamkan mata untuk mengenali pola yang berulang, manfaatkan
    22348414_9769281ba9_m
  • Tajamkan mata untuk mengenali pola simetri, manfaatkan
    350058516_10387c7459_m
  • Leading line dan kurva-S selalu menyenangkan dilihat
    istock_000011126150xsmall
  • Untuk memotret anak-anak, jongkoklah. Sejajarkan kamera dengan mata mereka
    DSC_3897b
  • Hindari menaruh titik perhatian tepat ditengah-tengah foto
  • Hindari meletakkan garis horison tepat di tengah foto, usahakan horison ada di sepertiga atas atau bawah
    Delineated
  • Jangan biarkan garis horison menabrak bagian obyek yang penting
  • Cek, cek dan cek lagi sesaat sebelum memencet shutter. Pastikan apa yang tampak di viewfinder sesuai keinginan anda
    Hydrant

Selasa, 27 Maret 2012

langkah-langkah jika anda ingin membuat komik ciptaan anda sendiri

Comic Making Part 1
naskah hakcipta – copyright © 2007 – Now: michael.gumelar@gmail.com
Komik berasal dari kata “Comic” berarti “lucu” dalam bahasa Inggris atau KĹŤmikos dari KĹŤmos ‘revel’ bahasa Yunani yang muncul sekitar abad ke 16. Sebab pada awalnya memang komik ditujukan untuk membuat gambar-gambar yang menceritakan tentang hal-hal yang lucu.
Pada awalnya Komik justru dimulai dari Comic Strip ada di beberapa majalah atau koran-koran dimasa lalu, dan seiring dengan perkembangannya, maka Komik tidak lagi dibuat secara Comic Strip dan untuk temanya sudah tidak cenderung ke hal yang lucu lagi, tetapi lebih meluas ke tema lainnya mulai dari aksi, horor sampai fiksi ilmiah.
Dan juga seiring perkembangannya comic yang tadinya khusus untuk lelucon dan cenderung untuk segmentasi anak-anak mulai bertransformasi menjadi konsumsi remaja dan dewasa, namanya dibeberapa negara lain juga berubah dari comic menjadi Graphic Novel.
Comic menurut theory saya sendiri adalah “urutan gambar yang ditata sesuai cerita dan keinginan pembuatnya hingga mudah dibaca, diberi balon suara dan kotak keterangan tertentu yang diperlukan sesuai kebutuhan”.
Untuk ukuran komik juga sudah bervariasi, tidak lagi berbentuk Comic Strip tetapi lebih fleksibel, sudah satu halaman buku penuh dengan berbagai macam ukuran yang disesuaikan dengan kebutuhan mulai dari ukuran A5 sampai ukuran Custom.
Dan untuk selanjutnya kita akan menyebut Komik dalam kata aslinya yaitu “comic” agar terjadi standarisasi dengan dunia internasional. Seiring dengan perkembangan jaman, comic yang dulunya dibuat untuk media kertas kini mulai merambah pula ke dunia internet hingga disebut dengan webcomic, e-comic, mobile comic elektronik lainnya yang relevan.
Comic dalam bahasa Jepang menjadi Manga. Tetapi terjadi kerancuan saat menerjemahkan kata ilustrasi atau illustration, membuat gambar atau ilustrasi dengan style gambar Jepang juga disebut Manga, harusnya membuat “Irasuto” yang artinya ilustrasi atau gambar.
Untuk membuat comic tidak susah, hal ini dengan syarat terlepas dari pola fikir skill dan style gambar yang kita mampu, dimana tujuan utamanya adalah membuat comic-nya, dan membuat comic bisa dilakukan sendiri ataupun dengan team. Mana yang lebih mudah membuat Comic sendiri ataukah secara team?
Bila ingin segera melakukan dan yang penting jadi comic, dengan mengabaikan style gambar, mengabaikan kualitas gambar, mengabaikan penintaan dan pewarnaan ataupun kualitas cerita, yang penting bisa membuat comic dulu.
Maka pilihan membuat comic sendiri adalah pilihan yang terbaik, namun bila ingin membuat comic yang berkualitas tinggi, yaitu gambar, penintaan, cerita dan pewarnaan yang bagus maka membuat Comic secara team akan lebih terencana dan menghindarkan kejenuhan karena faktor waktu pengerjaan yang akan cenderung lama bila dikerjakan sendiri.
Walau dari segi waktupun sebenarnya bisa dikatakan tidak berhubungan bila sudah dikaitkan dengan mood spirit comic-nya sedang tinggi. Semangat ini yang terkadang membuat suatu karya comic yang kita buat malah lebih cepat selesai dari waktu yang telah kita targetkan sendiri.
Tentang kualitas comic, sebenarnya bisa menjadi rancu, hal ini sering terjadi bila seorang Comic Artist handal, maka walaupun mengerjakan sendiri, maka kualitas juga terkadang sangat bagus, jadi tolok ukur untuk membuat comic yang bagus sebenarnya juga bisa fleksibel tergantung kemampuan individunya sendiri ataupun team yang terlibat di dalamnya.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa secara team-pun, membuat comic bisa menjadi belum tentu hasilnya bagus dan berkualitas bagi dari segi gambar, penintaan, pewarnaan, maupun ceritanya. Tetapi dengan membuat Comic secara team, satu faktor yang pasti akan diminimalkan, yaitu faktor kejenuhan karena mengerjakan comic tidak secara sendirian.
Baiklah, kita abaikan dulu tentang bagus dan tidaknya suatu karya comic, kita akan berfokus pada membuat comic itu sendiri dan yang penting segera berkarya dulu, lalu dari hasil karya tersebut, maka kita akan bisa mengevaluasinya lagi, lalu melakukan perbaikan lagi di sana-sini, bisa juga dengan menggambar ulang, dan memperbaiki kualitas gambar, kualitas penintaan, kualitas pewarnaan dan kualitas ceritanya suatu saat nanti.
Membuat comic ada 3 cara yaitu:
1.Cara Traditional, membuat comic dengan alat dan bahan tradisional seperti pencil, nibs (pena), tinta tahan air disebut juga tinta bak (tinta Cina atau tinta India), spidol kecil, spidol besar baik yang tahan air (waterproof) ataupun yang tidak, kertas gambar, kertas HVS, cutter, dan hairdryer sebagai pengering.
2.Cara Hybrid, gabungan antara cara tradisional dan cara digital, berapa jumlah dan presentase digital dan tradisionalnya tidak begitu dipermasalahkan yang penting menggabungkan kedua cara tersebut. Dimana secara tradisional memerlukan alat-alat tradiosional seperti disebutkan diatas lalu menggabungkannya dengan teknologi dan alat-alat digital seperti scanner, komputer serta graphic dan page lay out softwares.
3.Cara Digital, membuat comic dengan cara murni digital, tanpa menggunakan alat dan bahan tradisional sama sekali, misalnya menggambarnya menggunakan Tablet, atau komputer Tablet (PC Tablet). Hingga semua proses dilakukan murni secara digital.
Untuk membuat comic secara hybrid dan digital bagi beberapa orang mungkin akan terbentur dana. Oleh karena itu, maka penulis akan membahas dulu cara yang paling mudah, yaitu membuat comic secara tradisional.
Ada beberapa tahapan dan rencana yang diperlukan untuk membuat Comic Secara Tradisional, yaitu:
I. Internal Factors: faktor-faktor yang ditentukan oleh diri Sendiri, yaitu ide comic, tema comic, plot comic, script comic, frame comic, karakter-karakter dalam comic, adat dan budaya dalam comic tersebut, serta keberanian dalam diri kita sendiri, skill atau kemampuan kita sendiri yang harus terus di pertinggi tingkatnya dan pantang menyerah pada keadaaan terburuk sekalipun untuk terus bangkit dan bangkit lagi pantang menyerah.
II. External Factors: faktor-faktor yang ditentukan oleh hal yang diluar dirinya sendiri.
INTERNAL FACTORS:
A) Idea : ide atau gagasan kreatif akan segala sesuatu yang belum pernah dipikirkan atau dilakukan orang lain, berarti kalau punya ide harus segera diwujudkan sebab diluar sana mungkin saja ada orang yang sama idenya dengan kita, karena siapa yang lebih dulu itulah yang menjadi penentu.
B) Story Theme : tema atau gagasan utama cerita dari ide, contoh tema-tema yang ada,
● Horror : cerita mistik yang berorientasi untuk membangkitkan rasa takut pada hal-hal mistik, tahayul, hal-hal belum tentu ada dan cenderung mengobral kesadisan, darah dan sex.
● Science Fiction: cerita fiksi ilmiah, cerita dibangun berdasarkan acuan teknologi yang telah ada ataupun teknologi yang masih dalam konsep, dikembangkan lebih jauh, hingga menjadi cerita fiksi yang punya dasar acuan logika, cerita fiksi ilmiah ini sangat luas juga temanya, sebab bisa digabungkan dengan tema lainnya.
● Imagination : cerita hayalan, cerita hayalan tidak selalu bercerita tentang hal masa depan atau tentang kecanggihan teknologi, tetapi cerita sehari-haripun kalau di buat berdasarkan imajinasi dan tidak berdasarkan kisah yang terjadi secara nyata, ini juga termasuk kisah imajinasi.
● Fantasy : cerita imajinasi tentang masa depan, atau masa terjadi disuatu tempat, entah di bumi atau di planet dan galaksi lainnya yang melibatkan suatu teknologi yang hyper canggih hingga terkesan seperti punya kekuatan mutant.
● Action : cerita aksi, dimana banyak terjadi adegan perkelahian, petualangan, kejar-kejaran, yang dilakukan oleh seorang atau sekolompok tokoh utama, tema ini juga bisa digabungkan dengan tema lainnya, seperti action science fiction.
● Drama : cerita tentang kejadian sehari-hari manusia saat ini yang melibatkan percintaan, kesedihan hidup dan perjuangannya dalam mencapai cinta dan cita-cita yang diimpikannya, kisah drama cende- rung mengobral kesedihan, kekecewaan dan kata mengapa-mengapa yang selalu menyesali setiap langkah kehidupannya.
Hingga keberhasilannya dalam mengatasi semua masalah di kehidupannya tersebut, atau malah di endingnya tidak sukses sama sekali. Cerita drama bisa dibuat berdasarkan imajinasi ataupun mencontoh dan berdasar pada kisah yang pernah dialami oleh dirinya sendiri ataupun oleh orang lain.
■ Comedy: kisah lucu dan konyol, mengobral lelucon yang bahkan leluconnya terkesan dipaksakan, bunyi kentut, kata-kata yang diulang-ulang, perlakuan dan perbuatan yang dilebih-lebihkan.
kesalahan fahaman karena beda persepsi, kesalahan dengar, pemlesetan kata-kata, singkatan-singkatan lucu, memperburuk lagi wajah dan bagian tubuh yang memang sudah buruk, kesalahan ditempat dan waktu yang tidak tepat, kecelakaan yang tidak disengaja ataupun disengaja tetapi tidak membuat tokoh-tokohnya terbunuh, hanya gepeng saja ataupun yang sejenisnya, meniru iklan dan hal-hal yang dianggap konyol lainnya.
● Wizardry : kisah tentang kekuatan magic atau mutant, dimasa lalu yang kelam di kerajaan tertentu dan bagaimana usaha seorang hero dimasa itu berupaya menyelamatkan kerajaannya dari kekuatan lawan-lawannya yang ingin merebut kerajaannya.
ataupun cerita seorang ksatria pedang, ksatria panah, ksatria tombak, atau- pun ksatria penyihir atau ksatria mutant dengan bantuan alat-alat teknologi tinggi dimasa lalu dan teman – teman aliennya atau monsternya yang ber- hasil menyelamatkan putri dan kerajaan tertentu dari ancaman kehancuran oleh lawan mereka yang berperan sebagai para antagonis.
● Mysteri : Cerita yang lebih menjurus pada permainan logika, karena banyak teka-teki yang harus dipecahkan, kebanyakan cerita misteri ini dipakai dalam cerita detektive atau kepolisian, spionase, dimana tokoh hero atau tokoh baik akan berjuang memecahkan teka-teki pembunuhan yang telah, dan akan dilakukan oleh si tokoh antagonis, dan bagaimana cara si tokoh hero atau protagonis ini berusaha untuk membekuk dan membawanya ke jalur hukum untuk mendapatkan balasan dari perbuatannya yang melanggar hukum tersebut.
● True story : Kisah nyata atau berdasarkan kisah nyata atau dalam bahasa Inggrisnya “based on true story”, cerita ini tidak semuanya benar, tetapi memang berdasarkan kejadian nyata sebagai dasarnya, tetapi tetap secara keseluruhan adalah hasil imajinasi.
● Myth : cerita rakyat yang turun-temurun dan bahkan dianggap religius oleh kalangan masyarakat tertentu dimana menceritakan tentang kehebatan seorang manusia dengan kekuatan super dimasa lalu.
kekuatan ini berasal dari mahluk yang lebih cerdas dan lebih tinggi peradab- an dan teknologinya nya dimasa lalu yang disebut dengan banyak nama se- perti ras dewa, ras alien, ras deity, ras tuhan, ras apapun yang dianggap le- bih unggul dari segi teknologi maupun kemampuan fisik & mentalnya. Myth juga punya padan kata lain yaitu Saga, Legend atau Folklore.
● Epic : cerita yang menggunakan penulisan teknik puisi yang panjang untuk menceritakan keberhasilan seorang pahlawan dimasa lalu.
● History : cerita yang menggunakan referensi sejarah sebagai acuan ceritanya.
● Fable : kisah pendek yang langsung menuju pada contoh moral yang ingin disampaikan, cerita fabel tidak selalu identik dengan kisah-kisah satwa yang berperilaku seperti manusia.
● Sex : kisah yang orientasinya mengobral sex sebagai sasaran dan hiburannya dalam tema ini.
● Hybrid Themes : atau bisa disebut juga dengan Mixed Themes, kisah yang menggabungkan minimal dua tema atau lebih, seperti menggabungkan tema horror dengan science fiction, tema comedy dengan horror sekaligus science fiction.
Dari semua kategori tema yang ada tersebut, semuanya dikelompokkan lagi menjadi 3 kelompok besar berdasarkan segment pembacanya, yaitu:
1. CERITA ANAK-ANAK: Segmen pembaca untuk usia Pra sekolah, TK, SD dan sederajat, atau semua umur. Dan untuk difahami juga, bahwa cerita untuk anak-anak, tidak harus tokoh-tokoh yang bermain didalamnya juga seorang anak-anak, bisa juga monster, alien atau orang dewasa, yang penting jalan dan isi ceritanya memang untuk segmentasi pembaca anak-anak.
2. CERITA REMAJA: Segmen pembacanya untuk anak-anak remaja, seperti SMP, SMA, Mahasiswa dan yang sederajat, dan juga jalan ceritanya biasanya tentang hal-hal percintaan remaja dan kehidupan remaja pada umumnya, tetapi boleh juga tentang fiksi ilmiah dimana gaya cerita dan tokoh-tokoh yang ada kebanyakan para remaja dan disesuaikan dengan gaya cerita remaja.
3. CERITA DEWASA: Segmen pembaca dengan usia dewasa, saat ini usia dewasa secara standart pemerintah kita adalah tujuh belas tahun, tetapi dibeberapa negara ada yang beda, mungkin delapan belas tahun atau bahkan kurang dari tujuh belas tahun. Cerita dewasa biasanya banyak kata-kata kasar, sumpah serapah, adegan kekerasan dan seksual.
Oleh karena itu, kita harus memberikan area tertentu di cover buku dengan tulisan untuk “17 TAHUN KEATAS ” dibukunya agar tidak dibeli oleh anak dibawah umur, dan penjual comic juga harus peduli juga dengan tidak meletakkan comic untuk dewasa ini di area yang mudah terjangkau oleh anak-anak dan remaja yang belum dewasa.
C) Plot: essense of story, kerangka untuk menyusun keseluruhan cerita dari awal sampai akhir secara terperinci berfungsi sebagai guide agar cerita tidak keluar dari bahasan dan tema yang diperlukan, plot muncul karena beberapa pertanyaan berikut.
- what : Tentang apa, apa yang dicari? Apa yang di-mak- sud? Apa yang diinginkan? Apa yang jadi rebutan? Apa yang menjadi sebab? Lebih cenderung ke se- suatu yang jadi point utama yang diperebutkan atau dicari.
- when : Kapan terjadinya? di masa lalu? masa kini? masa depan? lintas masa?
- where : terjadi di mana? di Bali?, di Indonesia?, di Asia, di Bumi?, di planet lain?,di galaksi lain?, di realita lain? atau di dunia buatan sendiri?
- why : Mengapa hal itu terjadi? Mengapa terjadi pada sa- ya? Mengapa yang lainnya? Mengapa team saya? Mengapa keluarga saya? Mengapa kekasih saya?, Mengapa negara saya ? Mengapa-mengapa lain sebagai penyebab dan pemula inti cerita
- who : Oleh siapa ini terjadi? Siapa yang akan jadi savi- our? Siapa korbannya? Siapa sebagai penyebab “cause” dari cerita
- how : Bagaimana perjalanansi si hero?, Bagaimana si hero dapat support peralatan, makanan, teknologi, sekutu? Bagaimana si hero dapat teman-teman barunya?, Bagaiman si hero mendapatkan cinta- nya?, Bagaimana pengembangan ceritanya bagai- mana-bagaimana yang lainnya.
- solution : memberi solusi atau Problem Solving dari perma- salahan yang muncul, pemecahan masalah dari permasalahan yang muncul sejak awal dimana kita sudah menyiapkannya dan harus tahu pemecahan masalah sejak awal cerita diciptakan agar solusinya terkesan tidak dipaksakan.
Plot mempunyai anatomi 2 variasi penyusunan,
A. Variasi Normal:
1.Beginning of the Story, atau Awal Cerita ? why, who, when, where
2.Story Expander, Tengah atau Pengembangan Cerita? why, when, where, how
3.Ending, akhir atau final atau solution atau problem solving ? who, how, when, where, Problem solving.
B. Variasi Flashback:
1.Story Expander, Tengah, Hampir ke Akhir Cerita atau Pengembangan Cerita ? why, when, where, how
2.Beginning of the Story, atau Awal Cerita ? why, who, when, where
3.Story Expander, Tengah atau Pengembangan Cerita ? why, when, where, how
4.Ending, akhir atau final atau solution atau problem solving ? who, how, when, where, problem solving.
D) Script : Naskah keseluruhan comic dalam bentuk text, yang sudah lengkap dengan keterangan waktu, tempat dan pelaku-pelakunya yang terlibat dalam pembicaraan, aksi ataupun semua hal yang ada di dalam adegan yang diperlukan atau disebut dengan nama scene.
E) Raw Comic Sketch: comic secara sketch kasar dikertas, berupa coretan-coretan atau sketch kasar yang masih mentah dari Script yang telah dibuat. Disini juga sudah dituliskan Dialog dan hal-hal yang diperlukan dalam bentuk balon suara yang juga masih kasar hanya sebagai penunjuk script yang dimaksud dan adegan yang diinginkan dalam scene yang ada.
F) Ending : akhir dari suatu cerita yang memberi kesimpulan akhir, biasanya terdiri dari 3variasi berikut ini:
1. Happy Ending : cerita yang endingnya bahagia
2. Sad ending : cerita yang endingnya sedih agar mudah di ingat orang
3. Float ending : ending ngambang, biasanya untuk tema horror bersambung, apakah yang bukan horror tidak boleh bersambung?
tentu saja boleh
G) Character: Karakter adalah sifat-sifat atau nyawa yang kita berikan pada suatu tokoh yang telah kita design dan gambar, hingga si tokoh tersebut mempunyai sifat- sifat yang kita berikan, karakter adalah gabungan antara tampilan wajah, bentuk tubuh, kostum, aksesoris, adat, budaya, kebiasaan dan sifat dari suatu tokoh yang kita buat, buat Character Chart untuk setiap tokoh mulai dari tokoh utama (main character) yang biasanya protagonis sampai pada tokoh-tokoh yang jadi rivalnya, biasanya antagonis.
Karena comic tentang berbagai karakter yang menjalin suatu kisah dalam mencapai cita-cita mereka dalam versinya sendiri didunia tersebut, maka kini kita fokus kepada “who”, atau siapakah karakter atau sifat-sifat yang kita berikan pada tokoh-tokoh buatan kita tersebut.
Ada beberapa sifat yang bisa kita terapkan pada gambar atau desain tokoh yang kita buat yaitu:
1. Good Character : Karakter yang baik, seperti Ceria, Positive Thinking, Humanism Mind Set Oriented, Jujur, Care to others, Tidak Munafik, Sederhana, berwibawa, disegani lawan bukan karena lawan takut dengannya, tapi karena menghormatinya dan menyukai sifat tokoh utamanya yang peduli pada yang lain, tidak mudah marah dan sifat-sifat positive lainnya.
2. Bad Character : Negative Thinking, Prejudice to Others, Ignorance, Religious Terorism mind set oriented, Munafik, Serakah, Pelit, Selfish atau mementingkan diri sendiri, suka menekan orang lain demi kepentingannya, Penjilat, Munafik, Plin-Plan tidak pernah melakukan apapun tetapi meng-klaim hasil karya orang lain sebagai miliknya, suka memfitnah, sadis, mampu membunuh \orang dan mahluk lainnya yang menghalangi jalannya.
menciptakan keseganan ke orang lain dengan menunjukkan kekuasaan, kekuatannya dan kebengisannya pada orang lain dan semua sifat buruk yang pernah dan belum pernah kefikir manusia lainnya.
3. Wise Character : karakter yang Netral, tidak memihak, cenderung sebagai the Watcher atau pengawas saja, melihat semuanya harus terjadi agar kita semua mendapatkan pelajaran dan memetik moral agar naik level kebijaksanaan kita ke level yang lebih tinggi lagi.
Karakter Bijak atau elder orang yang dituakan belum tentu orangnya tua bisa juga muda atau anak-anak tetapi sudah bijaksana, kalo ada kata-kata dari pemerintah “kita harus membentuk bangsa kita menjadi bangsa yang berkarakter” karakter yang manakah?, sebab kata-kata itu harus dilanjutkan sampai selesai dan jangan dibiarkan ngambang, misalnya karakter yang “baik”.
H) Frame : Pengaturan Frame atau kotak-kotak pembatas di halaman comic juga ikut memberi sentuhan yang tersendiri, dengan cara mengatur frame-frame sesuai kebutuhan kita, maka kita bisa memberi arahan ke pembaca comic kita, seperti kotak yang paling besar memakai ruang atau space dihalaman adalah yang menjadi point of focus, atau point of interest atau Emphasis dari keseluruhan dihalaman t ersebut.
Bentuk atau shape dari frame tidak harus kotak, bisa bervariasi sesuai dengan kreativitas kita masing-masing selama urutan frame-nya masih bisa dibaca dengan mudah dan tidak menimbukan kebingungan pembacanya.
I) Text: Pengaturan text, bentuk text yang dipakai atau Font, juga menerapkan Text yang menjadi ciri khas suatu tokoh comic, seperti manusia api, maka bentuk font-nya juga akan menarik sekali bila menggunakan font dengan tema api.
J) Visual dan Sound Effects: Memberi effects gambar seperti bintang-bintang, atau effects apapun yang sesuai dengan script yang telah dibuat, karena dalam comic, maka sound effect-nya juga berupa tulisan, bukan suara, misalnya suara jam ditengah malam, maka sound effect-nya berupa tulisan tik-tok tik-tok, itu kalau jamnya model lama.
K) Drawing Skill : Keahlian kita dalam menggambar, banyak latihan dan belajar banyak dengan membaca buku-buku membuat comic, membuat illustrasi, dan menggambar karakter yang bagus, yang perlu diingat, tidak semua yang ditulis didalam buku itu benar, ambil yang baiknya dan buang yang tidak berguna, sebab saat kita salah membaca buku yang tidak bermutu maka pola fikir kita juga akan ikut salah, oleh karena itu berhati-hati juga saat membeli buku, dengan cara seperti ini, maka kita suatu saat bisa membuat dan menerbitkan buku yang lebih baik lagi setelah mengetahui kelemahan dari buku-buku yang ada.
Selain skill tradisional, juga dimasa ini akan lebih bagus bila punya kemampuan menggunakan computer, scanner, digital camera, dan softwares yang diperlukan dalam dunia membuat comic secara tradisional maupun digital.
L) High Spirit : semangat tinggi dan bermental baja dalam membuat comic dan pantang menyerah pada keadaan, terus berjuang untuk berkarya, kalau jatuh bangun lagi, lagi dan lagi hingga tercapai tujuannya, ada pepatah “finish what you start” artinya, selesaikan apa yang telah dimulai, apapun halangannya, dicari solusinya agar menjadi jalan keluar dari setiap masalah yang ada.
M) Alat dan Bahan: adalah alat dan bahan, bila membuat comic tradisional, memerlukan pencil, penghapus, penggaris, penajam pencil, cutter, pena, ballpoint, spidol, correction pen, tinta bak atau tinta cina atau tinta india, cat semprot spray paint clear lacquer varnish, dan warna bisa berupa cat air, cat air transparant dari spidol transparant dan cat poster bila diperlukan dan screentone.
Untuk teknik Hybrid Comic memerlukan Scanner, Computer, Graphics dan Page Lay Out Softwares dan tentu saja keahlian mengoperasikan computer. Sedang untuk proses membuat Digital Comic murni, maka scanner tidak diperlukan, tetapi me- merlukan PC tablet atau Drawing Tablet untuk menggambar secara langsung di computer.
EXTERNAL FACTORS: : faktor-faktor yang ditentukan oleh hal yang diluar dirinya sendiri, faktor-faktor ini diantaranya adalah:
1. Networking atau banyak teman bisnis, dan juga teman di media cetak, media TV, Media Radio, dan juga dengan banyak teman bisnis akan sangat berguna untuk bisa mendapatkan pendana dan sponsorship, tetapi bisa dari dana sendiri bila memang mampu.
2. Branding, dengan membuat nama dan karya kita selalu ada di mana – mana di setiap waktu, tempat, dan setiap generasi. Generasi akan berganti, generasi lama akan digantikan generasi baru, dan tiap generasi punya kesempatan untuk bisa membuat sejarahnya tersendiri.
3. Promoting atau kegiatan branding yang sangat aktif di saat-saat tertentu, misalnya tahun baru dam hari-hari besar lainnya dibuat salah satu acara untuk mem-promosikan hasil karya kita, atau mengadakan seminar, workshop, appresiasi, competition dan exhibition.
4. Marketing yang sebenarnya merupakan salah satu kegiatan branding dan promoting, marketing adalah proses pemasaran, yaitu:
a. Selling, penjualan barang
b. Distributing, Pendistribusian barang
5. Media, seperti media cetak, media TV, media Internet, media mobile dan media-media lainnya yang relevan. Faktor keterkenalan seseorang atau karyanya di jaman ini sudah tidak lagi terbentur oleh waktu, sebab di masa lalu, seseorang dikenal berdasarkan karena sudah lama berkecimpung di bidang tersebut, tetapi di masa informasi dewasa ini.
maka berapa lama waktu berkecimpung sudah irrelevan lagi, sebab saat ini, semakin banyak menyebar informasi di internet dan kualitas karyanya yang memang bagus walaupun dianggap sebagai pendatang baru, maka dialah yang akan dikenal oleh orang-orang luar negeri bila pasarnya memang membidik pasar global.
6. External Luck, yang faktor ini memang unik, datangnya random, tidak peduli kita bodoh, tidak peduli kita pintar, tidak peduli kita kaya, tidak peduli kita miskin, suatu saat keberuntungan akan datang maka dia akan datang, tetapi juga faktor external bad luck (kesialan) juga punya sifat yang sama, datangnya secara random pula.
Menggambar comic diseluruh dunia mempunyai 3 aliran gaya gambar yaitu:
A) Cartoon Style: gaya gambar lucu, cartoon artinya gambar lucu, jangan bingung dengan animasi cartoon, animasi cartoon atau film cartoon artinya animasi gambar lucu atau film gambar lucu.
contoh Cartoon Style:
USA – Eropa : Donal Duck, Asterix n Obelix, Tintin, Bill n Bull, Smurf, dll
Jepang : Sin Chan, Kobo Chan, Doraemon dll
Indonesia : Timun, Om Pasikom, Panji Koming, Kompopilan, dll
B) Semi Cartoon – Semi Realism Style: gaya gambar gabungan semi realis dan cartoon, dimana menggabungkan antara gaya gambar lucu dan gaya gambar realis, seperti Caricature adalah ciri yang paling khas. Tetapi ada banyak pula gaya-gaya lainnya tergantung dari skill gambar realis dan cartoon yang digabungkan dan ini merupakan level atau tingkatan dari comic artist itu sendiri.
contoh Semi Cartoon – Semi Realism Style:
USA – Eropa : Kebanyakan Marvel Comics, Mad Magazine,
Jepang : avatar, Sailormoon, Street Fighter, Dragon Ball, Naruto, dll
Indonesia : Sawung Kampret, Doyok, Ali Topan, dll
C) Realism Style: gaya gambar realis, dimana gaya gambar comic yang dibuat semirip mungkin mendekati anatomi, postur tubuh, wajah dan ras manusia sesungguhnya. Aliran Realism lebih cenderung gaya gambarnya mengarah pada wajah ras darimana comic tersebut berasal, misalnya comic artist-nya dari Jepang, maka gambar wajah yang digambar cenderung wajah ras Jepang, demikian juga USA atau Eropa, maka cenderung untuk menggambar wajah Caucasian, demikian juga ras Negro, ras Timur Tengah, Ras India dan ras Negara kita Indonesia, akan cenderung untuk membuat comic dengan gaya Gambar Realis ras-nya sendiri.
contoh Realism Style:
USA – Eropa : Kingdom Come, Trigan, Storm, Kebanyakan DC Comics, dll
Jepang : Y’s, City Hunter, Crying Freeman, dll
Indonesia : Si Buta dari Goa Hantu, Godam, Gundala, Laba-Laba Merah, Kapten Nusantara, Caroq, Komodo, dll
Demikianlah ulasan singkat tentang membuat comic secara tradisional, lain kali akan disambung lagi dengan lebih lengkap di edisi berikutnya.
kosa kata:
A5 : ukuran kertas setengahnya dari A4, yaitu 21 x 14,85 cm
Custom : menggunakan ukuran yang ditentukan sendiri
webcomic : comic yang ditampilkan di media internet
e-comic : comic berupa e-book dalam format PDF
mobile comic : comic untuk mobile atau cellphone
mood : keinginan untuk berkarya
spirit : semangat
Comic Artist : seniman pembuat comic atau Mangaka dalam bahasa Jepang
protagonis : tokoh baik
antagonis : tokoh jahat
Diposkan oleh INDONESIAN COMIC ARTISTS